Penyadapan
Terhadap Presiden RI
Rombongan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikabarkan telah disadap saat menghadiri KTT
G20 di London, Inggris, pada April lalu.
Hal itu seperti diberitakan Jumat (26/7) oleh dua media Australia bernama Fairfax Media yang membawahi
The Age dan The Sydney Morning
Herald. Kemudian
Kepala Divisi Intelejen Bagian Informasi Richard Sadleir juga memberitahukan
kepada Julia Gillard pada 17 Juni lalu, bahwa intelijen Inggris mempekerjakan
seorang intelijen yang memiliki kemampuan menyadap komunikasi. Kantor pusat
komunikasi pemerintah mengungkapkan perangkat yang disadap salah satunya
termasuk ponsel BlackBerry, password email dan panggilan keluar maupun masuk
para delegasi dunia.
Tertulis dalam media The Guardian, Snowden mengungkapkan kantor pusat komunikasi pemerintahan mampu menghadirkan rekaman secara langsung pembicaraan telepon. Rekaman percakapan itu secara otomotis dapat muncul dan konstan. Dan hasilnya nanti akan digunakan oleh pejabat Inggris untuk dapat mempengaruhi peristiwa yang terjadi ke depan.
Tertulis dalam media The Guardian, Snowden mengungkapkan kantor pusat komunikasi pemerintahan mampu menghadirkan rekaman secara langsung pembicaraan telepon. Rekaman percakapan itu secara otomotis dapat muncul dan konstan. Dan hasilnya nanti akan digunakan oleh pejabat Inggris untuk dapat mempengaruhi peristiwa yang terjadi ke depan.
sumber :
merdeka.com
Hebat sekali
mereka, sementara di Negara kita IT kita sangat lemah, dan Sistem keamanan
negara kita sangat lemah. yang perlu di ingat adalah : di negara mereka (Amerika dan Inggris ) Mereka membangun satu tempat khusus, hanya untuk mengintai, melacak,
menyadap komunikasi negara lain demi keamanan negara mereka. Dengan
mudahnnya mereka melakukan itu ?
Sementara di
negara kita sendiri, hampir semua para ahli seperti : cara merakit Bom, cara
membobol Internet, cara membobol ATM, cara memalsukan UANG, dan tindakan
kejahatan lainnya mereka malah dijadikan TERSANGKA TERORIS. Padahal tahukah
anda ? yang menteroriskan mereka siapa ? Mereka ini ASET bangsa, Senjata
bangsa, Coba para pemerintah memikirkan.....?
1. Merakit Boom
Seandainya
mereka ini diberdayakan, dijadikan ahli dalam merakit bom>>> dengan
alat sederhana mereka bisa membuat bom dengan hulu ledak tinggi. Hebat bukan ???
2. Membobol
Internet
Mereka inilah
yang biasa di sebut HACKER. Website Presiden aja kebobolan ( artinya sistem
keamanan kita lemah ) yang membuat website presiden itu harus di pecat.
lagi-lagi mereka ini dijadikan TERORIS. Seandainya mereka
diberdayakan>>>website presiden amerika pun bisa kebobolan. Senjata Ampuh
!!!
3. Pembobol ATM
Demi keamanan
pekerjakan mereka, jadikan sebagai security dalam menangani tekhnik pembobolan
ATM, ( sistem keamanan ATM maih lemah ) tahu dirilah ?
4. Pemalsuan
UANG
Berdayakan
mereka, berikan tempat yang layak, demi keamanan bangsa dan negara dari
beredarnya uang-uang palsu dinegara kita sendir yang merugikan bangsa
sendiri.
Belajarlah dari
sekarang, jangan mudah dipengaruhi budaya asing yang selalu menteroriskan aset
bangsa kita sendiri. Perlu anda ketahui bahwa di negara luar sana tidak sedikit
warga negara Indonesia menjadi aset bangsa lain karena kepintaran dan ilmunya.
sementara di negara kita sendiri, mereka malah dijadikan teroris, tidak punya
lahan pekerjaan akibat dari perbuatan pemerintah kita sendiri yang MINIM ILMU ?
Dan
pada dasarnya, NEGARA INDONESIA ADALAH NEGARA YANG KAYA AKAN SEGALA-GALANYA.
Kekayaan alam yang melimpah, Pulau yang banyak, Negara yang luas, SDM nya
sangat hebat, orang pintarnya sangat banyak, Para ahli dalam segala bidang
semua ada. tapi sayangnya ? 75% PEJABATNYA PARA KORUPTOR ?
Reaksi
Keras RI atas Penyadapan Intelijen
Indonesia memanggil duta besar Australia
terkait laporan bahwa kedutaan besar negara itu di Jakarta, ikut ambil bagian
dalam jaringan mata-mata yang dipimpin Amerika, yang kini sedang menjadi
sorotan dunia. Bersamaaan dengan pengakuan Menteri Luar Negeri John Kerry bahwa
kegiatan mata-mata Amerika kadang-kadang terlampau jauh, kecemasan kini
berkembang di Asia, dengan Cina termasuk diantara negara yang menuntut jawaban
dari Washington atas laporan mengenai penyadapan bawah tanah yang mereka
lakukan. Perselisihan meletup di wilayah ini setelah harian Sydney Morning
Herald, memperkuat laporan majalah Jerman Der Spiegel pekan ini, mengenai peta
rahasia yang dibocorkan Edward Snowden, bekas mata-mata yang kini menjadi
buronan AS, yang menunjukkan adanya 90 fasilitas pemantauan Amerika di kantor
misi diplomatik mereka di seluruh dunia.
Laporan Sydney
Morning Herald berfokus pada fasilitas intelijen AS di Asia. Tapi media itu
juga mengungkapkan bahwa kantor-kantor perwakilan diplomatik Australia telah
dipakai untuk memonitor percakapan telepon dan mengumpulkan data sebagai bagian
dari jaringan mata-mata Amerika. Meluasnya laporan mengenai kegiatan mata-mata
AS didasarkan atas bocoran dari Snowden, termasuk bahwa dinas rahasia itu memonitor
percakapan telepon Kanselir Jerman Angela Merkel, yang kini memicu keretakan
hubungan antara kedua sekutu dekat tersebut. Tapi laporan terakhir itu membawa
skandal bagi Asia, wilayah di mana Washington ingin memperkuat hubungan selama
beberapa tahun terakhir untuk mengimbangi dominasi Cina.
Reaksi
berbeda
Sydney Morning Herald mengatakan bahwa peta itu
menunjukkan bahwa ada fasilitas intelijen di kantor diplomatik AS di seluruh
Asia Tenggara dan juga Asia Timur, di mana aktivitasnya berpusat di Cina. Beijing
merespon laporan itu dengan ”sangat prihatin.” ”Kami menuntut AS untuk membuat
klarifikasi dan memberikan penjelasan,” kata Hua Chunying, juru bicara
Kementerian Luar Negeri Cina. Di Malaysia, menteri luar negeri mengatakan telah
“meminta klarifikasi“ dari duta besar AS terkait tuduhan tersebut.
Reaksi dari negara-negara Asia Tenggara yang
disebut dalam laporan Sydney Morning Herald terlihat lebih bisu dengan
Thailand, Kamboja, dan Myanmar berusaha mengecilkan masalah ini.
Fakta Dibalik Penyadapan Australia Terhadap Presiden
SBY
Indonesia menjadi korban penyadapan badan intelejen elektronik
Australia, Defence Signals Directorate. Aksi penyadapan yang dilakukan pihak
keamanan Australia terhadap presiden SBY dan 9 pejabat tinggi negara dilakukan
melalui telepon seluler.
Sejauh ini perdana menteri Australia, Tony Abbott enggan memberikan komentar terkait pemberitaan berbagai media, termasuk media lokal Australia berkaitan dengan aksi penyadapan tersebut. Isu kegiatan ilegal yang dilakukan Australia itu terkuak berkat pendedahan Edward Snowden, mantan anggota NASA yang kini memperoleh suaka politik di Rusia.
Sesuai dengan data yang dibeberkan oleh Snowden, sebuah dokumen berjudul “3G Impact and Update”, aktivitas penyadapan yang dilakukan badan intelejen Australia terhadap presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, dan 9 orang penting dalam jajaran pemerintahan RI dilakukan pada 2009 silam.
Lalu bagaimana sikap pemerintah Indonesia menanggapi isu yang sangat serius ini?
Menteri luar negeri Indonesia, Marty Natalegawa menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap aktivitas ilegal yang dilakukan oleh Australia terhadap Indonesia. Aksi penyadapan pihak Australia terhadap RI merupakan sebuah sikap yang sangat tidak etis serta melanggar undang-undang.
Menteri luar negeri RI tersebut sudah menghubungi dubes RI untuk Australia, dan memintanya kembali ke tanah air secepatnya untuk melakukan konsultasi dan pembicaraan lebih lanjut terkait penyadapan yang dilakukan Australia selama 15 hari melalui jaringan telepon seluler.
Sementara itu, sejauh ini pihak presiden belum memberikan pernyataan resmi, dan langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintah Indonesia untuk menyikapi terungkapnya aktivitas penyadapan presiden RI dan sejumlah pejabat tinggi negara yang dilakukan oleh sekutu Amerika Serikat tersebut.
Fakta dibalik aksi penyadapan Australia terhadap presiden SBY dan sejumlah bawahannya :
Sejauh ini perdana menteri Australia, Tony Abbott enggan memberikan komentar terkait pemberitaan berbagai media, termasuk media lokal Australia berkaitan dengan aksi penyadapan tersebut. Isu kegiatan ilegal yang dilakukan Australia itu terkuak berkat pendedahan Edward Snowden, mantan anggota NASA yang kini memperoleh suaka politik di Rusia.
Sesuai dengan data yang dibeberkan oleh Snowden, sebuah dokumen berjudul “3G Impact and Update”, aktivitas penyadapan yang dilakukan badan intelejen Australia terhadap presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, dan 9 orang penting dalam jajaran pemerintahan RI dilakukan pada 2009 silam.
Lalu bagaimana sikap pemerintah Indonesia menanggapi isu yang sangat serius ini?
Menteri luar negeri Indonesia, Marty Natalegawa menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap aktivitas ilegal yang dilakukan oleh Australia terhadap Indonesia. Aksi penyadapan pihak Australia terhadap RI merupakan sebuah sikap yang sangat tidak etis serta melanggar undang-undang.
Menteri luar negeri RI tersebut sudah menghubungi dubes RI untuk Australia, dan memintanya kembali ke tanah air secepatnya untuk melakukan konsultasi dan pembicaraan lebih lanjut terkait penyadapan yang dilakukan Australia selama 15 hari melalui jaringan telepon seluler.
Sementara itu, sejauh ini pihak presiden belum memberikan pernyataan resmi, dan langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintah Indonesia untuk menyikapi terungkapnya aktivitas penyadapan presiden RI dan sejumlah pejabat tinggi negara yang dilakukan oleh sekutu Amerika Serikat tersebut.
Fakta dibalik aksi penyadapan Australia terhadap presiden SBY dan sejumlah bawahannya :
- Lemahnya sistem keamanan
nasional
- Tidak maksimalnya kinerja badan
intelejen negara (BIN)
- Kurang tegasnya pemerintah
Indonesia dalam merespon isu-isu penting terkait keamanan negara.
- Sebagai negara yang berdaulat,
Indonesia masih diperlakukan sebagai objek permainan oleh pihak asing.
- Indonesia butuh sosok pemimpin
yang lebih baik, dan peka terhadap kondisi keamanan serta kedaulatan.